Iklan

Selasa, 30 Agustus 2011

Be yourself

Karakter setiap individu tentunya berbeda satu sama lain, bahkan pada bayi kembar pun tidak sama. Perbedaan karakter itulah yang membuat seseorang disukai atau dibenci. Entah karena kebaikan hatinya, sikapnya, atau kemampuan dan kecerdasannya. Untukku, aku merasa memiliki beberapa kekurangan, antara lainnya adalah: pola pikir yang agak ga normal, dan cara berbicara yang kurang jelas. Bagiku agak susah untuk mengutarakan sesuatu dengan jelas. Dari segi pengucapan dan volume suara sampai kata-kata yang kusaring. Cara berpikir yang agak aneh juga membuat pernyataan-pernyataan yang kukeluarkan sering ditolak oleh orang-orang, walhasil aku jadi sering lebih teliti lagi menyaring apa yang harus kuucap dan apa yang tidak. Karena kalau tidak, orang akan memandangku rendah. Kadang aku melontarkan suatu pernyataan dimana orang lain ga bisa mengerti arti atau maksdu dari ucapanku itu apa.
Dua tahun kira-kira aku telah berusaha untuk mengubah pola pikir ku. Menjadi agak normal dan lebih jelas di telinga orang lain. Tapi, sepertinya hanya membuahkan sangat sedikit hasil. Akhirnya aku menyerah. Mungkin aku memang ditakdirkan untuk memiliki pola pikir yang ga normal. Sehingga aku memang tidak bisa berkomunikasi selancar orang lain.
Selain itu aku juga ingin memasukkan kategori selera humor. Orang bilang aku punya selera humor yagn jelek alias kalau melawak ga lucu. Sudah bertahun-tahun berusaha, namun tidak pernah berhasil. Sekarang, aku menyerah saja. Karena aku tahu aku takkan bisa mengubah apa yang telah tertanam dalam DNA ku.
Tapi, di balik kesulitan selalu ada kemudahan. Maka dari itu, aku akan mengerahkan semua tenaga dan upaya ku untuk menjadi seorang profesional di suatu bidang. Ya, setahuku orang yang jenius di suatu bidang teknik bisa berhasil walaupun ia tidak memiliki IQ yang tinggi. Bahkan orang yang cacat fisik saja masih bisa melakukannya. Asalkan bukanlah hal yang berkaitan dengan mental. Dan fokusku adalah menggambar dan membuat cerita. Kedua hal tersebut bahkan bisa dipelajari dengan melihat, bukan hal yang abstrak seperti melucu. Kurasa esensi bakat di dalam menggambar dan mengarang cerita lebih sedikit dibanding melucu. Untuk pola pikir, tidak usah dipikirkan, bersabarlah.. Tuhan akan memberikan yang terbaik bagimu dan Ia menyimpan sebuah rahasia dibalik kekuranganmu dan ketidaknormalanmu. Mungkin kamu bukan jenius tapi malah idiot. Tapi tidak apa-apa, selama kamu masih memiliki berbagai hal lainnya untuk disyukuri, hal sekecil itu tak usah dipikirkan.
Just be yourself

Tidak ada komentar:

Posting Komentar