Iklan

Selasa, 21 Juni 2011

Pemerataan Segala Bidang di Indonesia

Sudah menjadi hal yang umum pembahasan mengenai pemerataan penduduk, pemerataan pembangunan, dan pemerataan pendidikan di Indonesia. Namun hingga kini apakah sudah terealisasi? Tolong, kepada para pejabat negara untuk tidak korupsi. Hal itu saja sangat membantu untuk merealisasikan negara kita untuk menjadi negara maju yang diimpikan oleh semua negara berkembang, seperti contohnya Indonesia kita ini.


   1. Pembangunan sarana
Sarana yang saya maksudkan disini bukanlah hanya sarana pendidikan, namun sarana olahraga, rekreasi, atau sekedar tempat untuk bersantai, taman kota, tempat bermain anak-anak dengan bak pasir dan seluncuran di tengah kota, sarana jalan sepeda, trotoar yang banyak, tempat sampah kota, dan sarana pendidikan.

Sarana olahraga seperti skate boarding, roller blading, bola basket, sepak bola, base ball, bowling, catur, dan masih banyak yang lainnya saya kira tidak terdapat di semua kota di Indonesia. Saya berasal dari Samarinda,Kalimantan Timur, dan disana tidak ada lapangan base ball. Yang saya inginkan, semua jenis olahraga ini dibangun. Tidak hanya dibangun di Gedung Olahraga yang merupakan tempat untuk para atlit, namun dibangunkan lagi di tempat berbeda yang mana setiap warga sipil bisa merasakan fasilitas ini. Mungkin nanti akan didirikan sebuah organisasi yang mengatur kinerja izin pemakaian lapangan. Dan mungkin setiap hari tertentu dalam seminggu diberi hari bebas untuk semua orang untuk memakai lapangan tersebut sepuasnya sejak pagi hari. Jadi, para atlit tidak akan terganggu oleh aktivitas warga sipil yang juga ingin hidup sehat. Dengan begitu semua warga negara bisa hidup sehat, resiko kematian oleh penyakit bisa ditekan, dan kebahagiaan warga negara bisa meningkat karena mempunyai sarana beraktivitas dan bersosialisasi.

Sarana kedua adalah sarana hiburan. Menurut saya pemerintah kota seharusnya sering mengadakan festival-festival. Kita lihat di negara barat banyak terdapat festival-festival yang diadakan sepanjang tahun. Di Kiel, suatu ibukota negara bagian Schleswig-Holstein, Jerman pada era tahun 90-an paling tidak ketika musim panas mengadakan acara-acara yang meriah. Banyak warga yang berpartisipasi. Acaranya berupa hiburan untuk dilihat, contoh: orang yang berjalan diatas tongkat panjang sekitar 2 meter. Benar-benar tinggi! :D Dan hiburan untuk anak-anak, contoh: ada sebuah tempat bermain yang sangat besar yang terbuat dari karet, dan diisi oleh udara di dalamnya, jadi anak-anak melompat-lompat di atas karet tersebut. Dan bentuk karet itupun unik, tidak hanya persegi panjang atau bulat namun memiliki terowongan dan sebagainya. Seperti arena bermain yang sangat mengasyikkan. Dan masih banyak lagi arena bermain untuk anak-anak yag lainnya, yang dibuat khusus oleh warga sendiri. Lalu si pembuat arena tersebut bisa meminta upah atas sarana bermain yang telah ia sediakan.
Contoh lain di Spanyol, dengan festival matadornya. Festival-festival seperti ini mungkin tidak perlu sering-sering, mungkin setengah tahun sekali saja sudah bagus, namun seluruh aktivitas kota, dan bahkan pegawai negeri diliburkan, sehingga ada rasa keakraban di dalam kota. Bisa keluar bersama keuarga dan teman-teman ke tempat semua orang akan berkumpul adalah hal yang luar biasa untuk dirasakan! :D
Selama saya tinggal di Indonesia belum pernah saya mengalami suatu festival kota yang direncanakan dengan tujuan menghibur, paling-paling acara manggung band, dan sebagainya.

Sarana transportasi menjadi hal yang krusial terutama di daerah perkotaan. Karena semua orang sibuk melakukan berbagai kegiatan, kerjaan, dan sebagainya yang tempatnya tidak selalu berada di rumah. Seorang supir truk harus mengangkut muatannya, seorang ayah bekerja di kantor yang jauh dari rumah, bahkan ada yang di luar kotanya, seorang pelajar yang pergi ke sekolah yang jauh dari rumah, dan lain sebagainya. Semua itu bila tidak diimbangi oleh lancarnya saran transportasi akan membuat kota dalam keadaan macet. Sarana transportasi saya bedakan menjadi dua hal, yaitu :
1. Jalan transportasi;
     Semua kendaraan punya kecepatan nya masing-masing. Oleh karena itu pengguna sepeda tidak bisa berada di tengah-tengah jalan raya bersama sepeda motor dan mobil. Karena beresiko akan tertabrak. Makanya, jalan raya yang khusus bagi kendaraan tertentu, bahkan untuk pejalan kaki harus dibuat sebaik dan serapih mungkin. Agar semua penduduk dari golongan ekonomi apapun dan yang sedang mengendarai kendaraan apapun dapat merasakan nikmat di kotanya.
    Bayangkan bila tidak ada jalanan untuk sepeda, maka penduduk akan malas untuk mengendarai sepeda karena jalan raya yang tidak mendukung. Mereka akan susah untuk berkendaraan, padahal kita tahu bahwa pemanasan global dan polusi yang ada di kota-kota besar terutamanya, sudah parah. Sewaktu saya di Jakarta, saya sedang berada di sebuah hotel. Dari lantai yang tinggi saya lihat kabut asap diatas kota Jakarta berdiam.
 2. Kendaraan umum;
   Di Inggris terdapat  bus kota bertingkat, yang tentunya menghemat tempat di jalan raya yang semakin hari semakin padat oleh kendaraan. Sehingga dapat mengurangi kemacetan. Apabila Indonesia menerapkan hal tersebut saya kira angkot-angkot yang banyak yang tentunya lebih boros tempat di jalan raya akan bisa dikurangi. Angkot di Indonesia itu seenaknya saja berhenti, membuat kemacetan, dan terkadang suka minggir ke kiri secara mendadak. Pemerintah seharusnya membuat halte angkot agar jalan raya lebih terorganisir.
   Selain itu, dengan meningkatnya kendaraan umum, maka kendaraan pribadi dapat ditekan jumlahnya. Karena penduduk akan merasa tidak terlalu memerlukan kendaraan pribadi, karena dengan kendaraan umum pun mereka bisa bepergian dengan aman, dan cepat. Lagipula jadi tidak usah mengeluarkan uang yang banyak untuk membeli sebuah kendaraan kan?
 
     2. Pembangunan Pendidikan
Saya pikir pemerintah telah merespon masalah pendidikan ini dengan peduli. Tapi, tetap saja masih ada sekolah-sekolah yang masih jelek, dari segi gedung misalnya.
Untuk olimpiade tingkat internasional boleh dikata kita sudah baik. Tingkat kesukaran pelajaran di negara kita sudah cukup sulit. Tapi ada hal yang kurang di dalam sistem pendidikan kita. Menurut saya itu adalah pelajaran praktek. Seperti yang pernah saya jelaskan di post saya sebelumnya, bahwa pelajaran praktek sejak dini itu penting bagi mental maupun skill untuk ke depan. Karena, kita tak akan bisa bertahan hidup dari menghitung kecepatan sebuah benda, tapi kita bisa membuat uang dengan cara menjual mainan berbasis ilmu fisika yang dibuat sendiri.

1 komentar: