Iklan

Senin, 31 Januari 2011

Mau maju?

Ini adl tulisan dr sebuah buku :
'' ...Infrastruktur vital beriikutnya adl sumber daya manusia yang mampu melakukan kegiatan riset. Kapasitas sumber daya manusia tentu bergantung pada sistem pendidikan yang melahirkan sumber daya tersebut. Oleh karena itu, sistem pendidikan harus diprogramkan secara sadar agar dapat memproduksi sumber daya manusia dgn pendidikan dan pengetahuan maju (advanced); dalam jumlah yang mencukupi (critical mass); terampil melaksanakan riset; serta berbudaya meneliti. Sistem pendidikan di Indonesia secara menyeluruh---mulai dari taman anak-anak sampai post-doktoral---masih belum mengacu pada kebutuhan masa depan nasional. Tulisan ini tdk meninjau subproses invensi secara detail, karena subproses tersebut sebenarnya tdk memerlukan infrastruktur khusus selain manusia yg cerdas. Hal ini kiranya dapat dipenuhi dari sumber daya manusia pelaku riset yang sudah ada. ...''.
Setuju adl pendapat saya mengenai tulisan di atas. Sebenarnya ada orang2 riset teknologi dan sains di Indonesia,saya pernah baca di ' www.goodnewsfromindonesia.org '.
Sejujurnya saya iri dgn negara maju yg nilai tukar mata uangnya tinggi shg mrk bisa pergi jalan2 keluar negeri dgn biaya yg tdk terlalu tinggi mnrt ukuran mrk. Dan iri dgn berbagai macam hiburan yg ada di kota2 yg tersebar hampir merata di seluruh negeri,jerman contohnya. USA punya walt disney,pixar,hollywood,dll. Semuanya mrpkn ide kreatif MODERN.
Entah kenapa inovasi bangsa Indonesia tdk terlalu byk. Penghargaan terhadap ide baru merupakan salah satu kunci utk itu. Yg mana krg dijumpai di Indonesia. Apatis terhadap sains karena menganggapnya susah,plagiatisme\pembajakan,dan budaya malas menghambat terciptanya manusia2 yg kreatif dan inovatif. Industri kreatif msh kurang.
Contoh saja dlm bdg permesinan. Berapa tahun kita mengimpor saja mobil,sepeda motor,pesawat? Kenapa tdk berusaha membuat sendiri? Susah memang,namun tdk jg akan tdk membuahkan hasil.
Salah satu faktor yg menghambat para org2 berjiwa inovatif adl krgnya sarana serta media utk mewujudkan mimpi2 tersebut. Contoh, komik lokal baru2 saja kembali muncul ke permukaan, itupun setelah iklan2 oleh perusahaan penerbit komik agar masyarakat mau membuat komik yg akan mereka terbitkan. Knp tdk dr dulu saja iklan itu dipublikasikan? Lalu lembaga sains, selain universitas, dimana lagi seorang Indonesia bisa mengekspresikan rasa cinta nya terhadap sains dan teknologi, bahkan mgkn bs menginvensi sesuatu yg baru kalau lembaga2 tsb sepertinya tdk diperuntukkan bagi anak2 dan remaja? Logikanya, semakin cepat start seseorang, maka akan semakin cepat pula ia akan sampai pd finish. Sarana2 utk kemandirian bangsa seharusnya dibuat utk semua kalangan, tdk perduli umur, kemapanan, dan gender, atau tingkat pendidikan.
Negara yg kaya adl negara yg bs menjadi penopang bg negara yg lain karena kemampuan yg mereka miliki. Jika ingin meningkatkan skill, maka selain usaha, bimbingan sangat diperlukan.
Hello? USA sudah bikin roket!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar