Iklan

Kamis, 26 Desember 2013

Ekspresi Mikro

Hai~! Pembaca tentunya suka menonton film, kartun, atau tv series ‘kan? Beberapa contoh tv series adalah Heroes, Smallville, atau mungkin teman-teman suka menonton drama korea? Selain itu, ada juga tv series yang bertemakan crime scene, seperti serial “Sherlock Holmes”, “CSI”, atau “Lie to Me”.

“Lie to me” adalah sebuah serial televisi Amerika Serikat yang menceritakan tentang seorang konsultan detektif bernama Dr. Cal Lightman dalam memberantas kejahatan. Uniknya, dalam serial televisi ini, point of interest ceritanya tidak terletak pada daya analisis hebat yang dimiliki sang tokoh utama seperti pada serial Sherlock Holmes, namun point of interest serial TV ini ada pada kemampuan Dr. Cal Lightman dalam membaca emosi sang kriminal. Saking hebatnya kemampuan ia ini ia dapat mengetahui apakah seseorang berbohong atau tidak. Itulah sebabnya serial TV ini diberi judul “Lie to me” (Berbohonglah kepadaku), karena tidak ada yang dapat berbohong kepada detektif yang satu ini.
2166_lie_to_me_468
Dr. Cal Lightman
Bagaimana cara ia melakukannya? Jawabannya sederhana, yaitu dari bahasa tubuh dan ekspresi mikro yang diciptakan oleh sang kriminal tersebut. (Ekspresi mikro? Apaan tuh?) Ekspresi mikro (micro expression) adalah sebuah ekspresi super cepat yang manusia lakukan secara tidak sadar. Ekspresi mikro selalu menyatakan perasaan kita yang sebenarnya. Misalnya kamu dan teman kamu ikut audisi, lalu kalian mendapat sebuah berita bahwa temanmu lah yang berhasil lolos audisi, sedangkan kamu tidak. Maka kamu seketika merasa sedih. Namun kamu tidak ingin menampakkan wajah sedih tersebut, justru ingin menunjukkan wajah bahagia karena teman kamu berhasil lolos audisi. Kamu bisa saja berakting menampakkan wajah bahagia di depan dia, tapi untuk sepersekian detik setelah mendengar berita tersebut kamu pasti menampakkan ekspresi orang yang sedang sedih. Hal seperti itulah yang tertangkap oleh mata Dr. Cal Lightman dalam serial “Lie to me”.

Karena kejelian Dr. Cal Lightman dan tim ahli ekspresi mikro-nya ini, mereka sering diminta bantuan oleh polisi untuk membantu memecahkan masalah interogasi dan sebagainya. Walhasil, interogasi pun dapat dilakukan dengan lebih efisien. Misalnya, ketika menginterogasi seorang kriminal tentang suatu informasi, polisi dapat mengetahui kebenaran informasi dari mulutnya dengan lebih efisien karena Dr. Cal Lightman tahu informasi yang mana yang benar dan informasi mana yang bohong dari mulutnya. Tidak perlu penyiksaan dan sebagainya untuk mendukung interogasi.

Apakah ekspresi mikro ini benar-benar ada atau hanya fiktif belaka? Sebenarnya ekspresi mikro benar-benar ada dan sudah ada studinya. Paul Ekman adalah seorang psikolog yang meneliti tentang ekspresi wajah manusia. Ia melanjutkan penelitian yang dahulu pernah dilakukan oleh Charles Darwin. Charles Darwin menyatakan bahwa ekspresi wajah bersifat universal. Paul Ekman tertarik untuk meneliti pernyataan tersebut lebih lanjut sehingga ia pun melakukan penelitiannya hingga sampai ke Papua Nugini untuk membandingkan ekspresi wajah antara manusia modern dengan manusia yang hidupnya masih tertinggal. Walhasil, ia mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa baik manusia modern maupun manusia di Papua Nugini juga memiliki ekpresi wajah yang sama untuk setiap emosi tertentu, dan juga sama dalam menginterpretasikan perasaan orang lain melalui ekspresi wajah orang lain tersebut.

Secara garis besar, menurut Paul Ekman, ada tujuh ekspresi wajah universal yang merepresentasikan perasaan, yakni: perasaan sedih, senang, takut, marah, jijik/benci, terkejut, dan meremehkan. Masing-masing ekspresi tersebut menarik otot wajah yang berbeda satu sama lain, menghasilkan ekspresi wajah yang berbeda.

Ekspresi wajah senang ditunjukkan dengan tertariknya kedua bibir ke arah pipi. Namun terdapat perbedaan antara ekspresi wajah senang yang terkontrol dan ekspresi wajah senang yang sesungguhnya. Seseorang yang benar-benar merasa bahagia akan memiliki lipatan di samping matanya sebagai akibat dari naiknya otot kedua pipi ke atas, seperti dalam halnya ketika seseorang tertawa. Sedangkan seseorang yang tersenyum hanya untuk formalitas saja, akan menarik bibirnya kea rah pipi, namun tidak terdapat lipatan pada ujung mata karena pipinya tidak terangkat ke atas.

2012-10-23-images_mitt_romney_public_domain_951861027

Ekspresi wajah sedih ditunjukkan dengan turunnya kedua bibir ke arah dagu dan sayunya mata.

sad-people05

Marah ditunjukkan dengan mengecilnya bibir serta merapatnya kedua alis ke arah hidung.

anger-face (1)

Perasaan jijik diekspresikan dengan cara menaikkan otot hidung sehingga menimbulkan lipatan-lipatan diantara kedua mata bagian pangkal hidung. Perasaan jijik juga erat kaitannya dengan perasaan benci. Sehingga perasaan benci juga dieskpresikan dengan cara yang sama.

disgust2

Selanjutnya adalah perasaan terkejut, biasanya orang sulit untuk membedakan antara ekspresi orang yang sedang terkejut dan orang yang sedang ketakutan. Sebenarnya ekspresi kedua perasaan tersebut jauh berbeda, namun orang-orang sering salah menginterpretasikan bahwa ekspresi terkejut adalah perasaan takut. Ketika seseorang terkejut, kedua alisnya naik ke atas.

faces_1

Sedangkan ketika seseorang ketakutan, kedua alisnya hanya naik pada bagian ujung yang dekat dengan hidung sehingga kedua alis tersebut merapat. Bedanya dengan ekspresi marah adalah, jika marah kedua alis tersebut akan turun, maka dalam ekspresi terkejut, pada bagian dimana kedua alis merapat tersebut, alis justru akan terangkat ke atas.

fear

Ekspresi dari perasaan meremehkan sangat sederhana, cukup melihat apakah ia tersenyum hanya dengan mengangkat satu bagian bibir saja atau tidak. Misalnya, bibir bagian kiri saja yang tertarik ke arah pipi, yang kanan  tidak. Atau hanya bibir sebelah kanannya saja, sedangkan bagian kirinya tidak. Jika iya, maka artinya ia mengeskpresikan perasaan meremehkan terhadap sesuatu.

contempt-face-on-actor-lie-to-me

Masih banyak ekpresi wajah di dunia, bukan hanya tujuh. Namun, yang utama adalah ketujuh ekspresi wajah yang telah disebutkan di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar