PemikiranKu: Comic Alternatives: From Graphic Diary to Manga

Tanggal 14-16 Juni 2013 lalu ada suatu workshop komik yang diselenggarakan di ITB. Yang diikuti (kalau nggak salah) 14 peserta dari quota 15 peserta. Dan alhamdulillah-nya gue masuk. Gue juga nggak nyangka sama sekali. Awalnya gue ngirimin portofolio gue untuk diseleksi, tapi karena pesimis duluan, gue nggak ada usaha buat ngeliat hasilnya sama sekali. Suatu malam, gue di sms sama Milla, temen gue yang ternyata doi juga ikutan.

"yahya, lo ke itb ga besok? Ntar bisa bareng ngga?"

Kira-kira gitu lah isi sms nya kalau nggak salah ingat.

"Lah, emangnya mau ngapain ke ITB mil?"
"Acara komik!"
"Yang mana?"
Acara workshop komik itu lo, lu ikut kan?"
"Ooh yang itu! emang udah pengumuman?"
"Udah. coba cek"

*Gue langsung cek. Dan ternyata nama gue masuk.

Besoknya, kita berdua dateng ke ITB bareng sama Pak Iman, dosen kami yang menjadi kurator di acara tersebut.

Singkat cerita, dalam waktu tiga hari itu kami diperkenalkan dengan mentor kami, Carolin Walch yang berasal dari Jerman dan diminta membuat komik sebebas-bebasnya yang akan dipamerkan di ITB pada saat konferensi berlangsung (yang berlangsung selama empat hari).

Gue sama Carolin Walch

Tiga hari itu kami semua mendapatkan banyak masukan dari Carolin sendiri maupun dari pihak penyelenggara acara, karena mereka memang mengerti tentang komik juga. Gue yang pengetahuan maupun kemampuannya masih jauh dibawah mereka hanya melongo melihat peserta-peserta lain membuat komik dengan begitu cepat, dan gambarnya juga tetep bagus haha. Ceritanya pun menarik-menarik. Disana, gue duduk sama cewek-cewek haha. Pada saat hari terakhir kami sempat foto bareng.

Foto bareng sebelum acara resmi ditutup

Keesokan harinya, konferensi pun dimulai. Gue dateng pas hari pertama sama kedua aja (dari acara total empat hari) dikarenakan suatu urusan di hari ketiga dan keempatnya.
Di acara konferensi tersebut, para komikus-komikus yang diundang (yang kebanyakan dari Asia Tenggara) diminta untuk mempresentasikan karya-karya mereka dan menjelaskan dunia perkomikan di negara mereka masing-masing.

Ada Elbert Or (Filipina), Nguyen Thanh Pong (Vietnam), KOH Hong Teng dan OH Yong Hwee (Singapura), Sheila Rooswitha (Indonesia), Carolin Walch (Jerman), Est Em dan Yokoyama Yuichi (Jepang), Akru ( Taiwan), dan LI Chitak (Hong Kong). Ini adalah nama-nama komikus yang ikut konferensi (saat acara resmi).

Namun, di acara pembukaan (hari pertama) yang menjadi pembicara adalah empat komikus asal Indonesia. Mereka adalah Chris Lee (Jakarta), Is Yuniarto (Surabaya), Tera Bajraghosa dan Nano Warsono (Yogyakarta), dan Carolin Walch (Jerman).

Kalau pembaca suka dengan komik, kalian bisa cari nama-nama diatas untuk melihat karya-karya mereka. Saya paling suka gaya gambarnya Nguyen Thanh Pong dari Vietnam. Tapi Elbert Or dari Filipina memiliki cerita yang lucu-lucu (karena fokus dia di komedi).

Tapi komikus-komikus Indonesia nggak kalah jago.