Iklan

Minggu, 18 Agustus 2013

Jogja ---> Kediri ---> Surabaya (?) pt.1

Tanggal 3 Juli 2013 gue berangkat naik kereta kahuripan ke Yogyakarta.
"Mau ngapain lo ke sana ya'?"
Jawabannya adalah gue ingin melihat acara pameran seni rupa.
Ya, betul. Awalnya sih mau datangin satu pameran besar di sana, namanya ArtJog2013 yang dibuka pada tanggal 6 Juli 2013.
Eh tahunya pas gue twitteran di dalam kereta, gue ngeliat ada 2 pameran lain. Yang pertama pameran agraris (nanti gue kasih lihat foto-fotonya) sama FKY (Festival Kesenian Yogya).
Yaudah deh, gue niatin untuk datengin ketiga-tiganya.
Gue suka sesuatu yang berbau kesenian, dan juga emang suka traveling, biarpun masih dalam pulau Jawa, Bali, Lombok, sih. Tapi suatu saat gue ingin keliling Indonesia. Semuanya gampang sih kalau ada duitnya hehehe.

Alay sih foto diri sendiri di dalam kereta tapi ya so what lah haha
(ngambilnya juga nyuri-nyuri karena malu sama orang)

Singkat cerita gue nyampe di Yogya subuh-subuh dan dijemput Ocid (temen sekosan yang lagi Kerja Praktek di Yogya). Emang pas banget ada Ocid yang bisa menyediakan gue tempat tinggal gratis selama hidup di sana. Hari pertama pun gue langsung ditinggal Ocid pergi KP, dan gue pun memutuskan untuk menghubungi teman-teman SMA gue. Kebetulan anak SMA 1 Samarinda banyak juga yang kuliah di Yogya. Yaudah deh jalan-jalan haha. Gue dijemput sama Ine dan Debe (temen sekelas gue dulu dari kelas XI sampe XII), dan seorang lagi namanya Aya, temen kampus mereka. Tujuan kami adalah rumahnya Suli. Suli ternyata pelihara kucing-kucing Persia.


Ine dan kucingnya Suli
Gue ditanyain mau pergi kemana hari ini. Gue jawab "ke pameran!". Karena gue suka hunting ke pameran-pameran (kalau ada waktu, dan ada duitnya :P). Pameran apa itu? Well, sebenarnya di sini (Yogya) aslinya gue cuman pengen dateng ke ArtJog2013, tapi karena pas di kereta gue ngeliat ada dua pameran lagi (kayak yang gue ceritain di atas), yaudeh gue ajak mereka kesitu aja dulu, soalnya ArtJog nya sendiri baru dimulai dua hari lagi. Yang pertama mau kami datengin itu Pameran Seni Agraris. Dari posternya keliatannya bagus nih acaranya. Memang sih detail acaranya gak dicantumin bikin gue gak tahu bakal ada acara apa aja yang bakal ditampilin, tapi, helloo? you're in Yogyakarta now! Gak usah mikir bagus apa nggak, yang penting dateng aja dulu. Ternyata tempatnya lumayan jauh, jadi kita singgah buat makan dulu.

"Makan dimana kita?" tanya Suli
"Jejamuran tuh enak banget!" gue bilang.

Yowes dah kita ke 'jejamuran'. Bagi yang belum tahu, cobain deh resto yang satu ini. Waktu dua tahun yang lalu gue pertama kali kesini, rasanya enak banget. Tapi, pas kemarin banget itu rasanya biasa aja. Mungkin karena menu yang gue pilih kali ya, bisa jadi... Di resto ini menunya kebanyakan menu jamur, seperti yang terlihat dari nama restonya. Kelar makan siang, kami langsung cao ke 'pameran seni agraris' yang kami harepin bakal keren.

Tapi...kok jalan masuknya sempit dan sepi banget? Aduh, udah mencurigakan ini, kami pikir. Dan lebih bagusnya lagi, setelah kami sampe disana, ternyata pamerannya belum buka! hahaha... Bukanya itu baru entar malem. Dan acara pertamanya adalah baca puisi -_-
Duh, bukannya menyepelekan seni puisi dan prosa, tapi gue kurang tertarik dengan sastra. Gue dan temen-temen gue ngeliat rundown acara, dan yahhh sepertinya kami kurang tertarik. Ini terlalu "seni". Jiwa seniman gue belum sampe ke tingkat seniman-seniman yang ada disini. Jadi, ini acara memang dibuat oleh para seniman di dalam komunitas tersebut. Gue lupa nanyain nama komunitasnya. tapi karya-karya nya keren-keren. Gue masuk aja deh ke dalem, terus gue foto-foto dan tanya-tanya gitu soal sejarah berdirinya ini komunitas. Gue lupa detailnya, tapi kalau gak salah udah lama, terus sekarang udah dilanjutin ke generasi keduanya gitu. Tempatnya juga kecil sih untuk ukuran pameran. Gue sempat ragu apa bakal ramai ya? Tapi ya ini adalah acara mereka, and I think it's fine as long as they enjoy it. Yang nggak banget itu mau ada acara dangdutan! What??? hahaha


Seperti robot yang dikasih komdom di sekujur tubuhnya o.o

Gue bayangin gimana jadinya ya kalau Vespa-nya Doni dikasih lukisan kayak gini

Be, be... gue tahu lu emang rela nyangkul demi sesuap nasi tapi gak kayak gini juga

Ini poster yang keren banget menurut gue. Sayang gue lupa nama yang bikinnya -_-

Cukup abstrak hmm...

Wah! Mirip sama lukisan Monalisa!

Ini keren. Bikin gue inget sama komik Soul Eater


Ini dibikin diatas kain setinggi 2,5 meter kira-kira

Zoom in...

Intinya tentang aspirasi masyarakat
Teknik pembuatannya bukanlah dengan cara melukis langsung diatas kain tersebut namun para seniman ini mengukir diatas kayu yang kemudian diberi tinta lalu dicetak di atas kain tersebut. Seperti teknik percetakan pada zaman dahulu.

Ini kreatif


Apa ini?? Apa di masa depan akan ada Nabi bagi para hewan?!


Nah, sekarang setelah dari pameran yang belum buka kami mau menjemput temen kami yang lain, si Dendi. Akhirnya gue nggak jadi yang paling cantik di dalam mobil! Eh, ternyata kosannya si Dendi itu cuma beda blok sama kosannya si Ocid hahaha. Gue ngerasa kayak dianter pulang. Kami lanjut cabut ke FKY (Festival Kesenian Yogya) soalnya tadi kan kayak belum diangep jalan-jalan hehe. Kata Ocid sih FKY biasa aja. Tapi kita gak tahu kalau belum lihat sendiri.

Foto dulu di pintu masuk

Gak tahu kenapa dari dulu gue selalu mejem tiap difoto. Heran dah

Karena mata gue tadi mejem, kita foto ulang. Kali ini nggak mejem lagi dong

Gue ngerasa ini keren aja hahaha


Pentas seni musik tradisional

Anak ini lucu


Kita mulai keliling-keliling untuk melihat-lihat

Lucu nih buat kado pacar



Tiba juga di makanan tradisional section

Di ibu ini kita beli makanan (cemilan) tradisional



Sambil nugguin ine ngantri beli makanan, gue sama yang lain duduk-duduk sambil merhatiin orang lalu lalang

Foto di backdrop dulu, bah


Ini pas kita nyobain makanan tradisional. Kasian Ine, ngantrinya naujubillah lamanya haha. 


Agak kurang bagus karena kameranya :(

Habis dari FKY, kita ke "Sepiring", tempat makan gitu buat ngumpul bareng yang lainnya lagi. Nambah orang nih, ada Eko, Ricky, Bunga, sama Fadhol. Lucu juga ngebayangin ketemu Fadhol lagi di sini. Soalnya bulan April kemarin kita ketemu di Jakarta. Emang ini anak suka pindah-pindah. Katanya sih dia lagi kerja di Yogya...hmm...

Oke, hari pertama bareng Suli, Ine, Debe, Aya, dan Dendi udahan. Gue dianter pulang, dan besoknya gue jalan-jalan lagi doong. Kemana dan sama siapa? Bukan bareng Ine dan yang lainnya lagi. Tapi bareng Fauzi, temen sekosan gue yang emang orang Yogya, sama Fadhol. Kemana kita? Mungkin buat kalian tempat ini bakalan membosankan...ya! Yaitu ke Museum Affandi! hahaha. Apa menariknya ngeliat-ngeliat lukisan? Mungkin itu yang ada di pikiran kalian. Tapi, karena tema jalan-jalan gue kali ini adalah "wisata seni", yaudah gue cobain aja kesini, walaupun ini gak ada di rencana awal gue.


Ini lukisan "Ayah" dari Bapak Affandi. Sebenarnya beliau belum pernah melihat Ayahnya,
jadi ini hanya hasil dari imajinasi Bapak Affandi saja 

Perlu diingat bahwa Bapak Affandi hidup di zaman penjajahan dan hal itu
membuatnya sulit mendapatkan secarik kertas utuh pun. Tapi Bapak Affandi
tidak menyerah, ia mengakalinya dengan menyambung kertas-kertas yagn sobek


Ini lukisan favorit gue

Lukisan ini menceritakan kesedihan ibunda Bapak Affandi yang akan
ditinggal pergi oleh anaknya. Ia melukiskan kesedihan ibunya diatas

Ternyata Bapak Affandi memiliki mobil. Cukup keren juga





Bapak Affandi yang kanan yang seperti sedang menjelaskan sesuatu itu

Bersama Bapak Ir.Soekarno

Sepertinya menyenangkan sekali melukis ramai-ramai di atas kanvas besar

Ini poster yang dibuat oleh Bapak Affandi untuk membangkitkan semangat
para pahlawan pada masa itu

Bapak Affandi adalah orang yang suka merokok


Beberapa penghargaan yang ia pernah dapatkan

Bahkan ada sendal jepit hahaha

Piagam-piagam pernghargaan


Ini makam Bapak Affandi beserta istrinya yang berada diantara Gallery 1 dan 2 di Museum Affandi
Gallery 1 penuh berisi dengan karya-karya Bapak Affandi, namun Gallery 2 berisi karya-karya para seniman zaman sekarang yang diperjual-belikan. Yah Gallery 2 jadi semacam tempat pameran lah gitu.


Warnanya pastel sekali. Memang benar-benar terasa zaman sekarangnya




Kayak miniatur New York

Ini keren! Menyatukan beberapa bidang lukis menjadi satu (dipaku) yang warnanya beda-beda!

Yang kecil-kecil itu sebenarnya gambar perahu-perahu tapi kamera hape gue gak sanggup.
Mungkin lain kali gue harus bawa kamera poket

Agak nyeremin ya

Ini nih pernah gue pelajari dulu pas semester 1 kuliah. Ilusi Optik!

Mbak, tolong pake baju ya

Biasaaa anak kos

Keren gak ketulungan!
Dari Gallery 2 kita pindah ke Gallery yang selanjutnya. Ini Gallery berisi karya-karya dari anaknya Bapak Affandi

Fadhol mau tidur disitu


Keliatan kan kalau cat yang digunakan banyak sampe-sampe naik gitu

Sesuatu yang digambarkan dari bawah pasti memberikan efek "besar" dan"wah"

Motion dan emosi marah nya dapet
Sebenarnya setelah dari Gallery ini kami pergi ke satu Gallery lagi di mana di sana terdapat lukisan anak-anak Affandi dan juga "Lukisan Rajutan" dari istrinya. Di sana juga terdapat video Bapak Affandi ketika sedang bekerja, tapi sayang kami tidak diperkenankan untuk mengambil gambar.
Setelah puas melihat-lihat kami bertiga beristirahat di bagian tengah Museum.



Ada satu hal yang disadari oleh Fadhol sadari. Yaitu, Bapak Affandi sepertinya adalah orang yang cukup narsis haha. Kalau lu ke Museum Affandi lu bakal ngeliat banyak lukisannya yang merupakan wajahnya sendiri. Saat Fadhol bilang begitu, gue jadi nyadar, "iya juga ya...", begitu kata gue waktu itu.

Fauzi belum foto-foto, jadi gue temenin deh foto-foto dulu. Kasian orang Jogja tapi belum pernah ke Museum Affandi haha.









Foto di samping lukisan favorit dulu










Hari kedua pun selesai. Besok-besoknya gue sakit selama dua hari jadi gak kemana-mana dulu. Tapi, gue paksain buat ke ArtJog2013 pagi-pagi. Berangkat bareng sama Dendi ke Taman Budaya (tempatnya) dan harus balik lagi karena ternyata belum dibuka acaranya, haha. Acaranya baru akan dibuka pada malam hari itu. Yaudah deh kita muter balik dan gue diajak Dendi makan Sate Klatak Pak Pong. Tempatnya cukup jauh, kira-kira ada setengah jam lebih perjalanan kesana. Gue emang gak ngambil gambar pas di sana, tapi masih ada Google :D
Jadi, ini contohnya...

Ini tempatnya
Dalemnya emang cozy
Kayak gini nih
Buat yang belum tahu sate klatak itu sate dari daging kambing yang ditusuk di besi. Kata Dendi dia sama temen-temennya suka ke sini tiap habis kuliah, dan satu orang itu bisa pesen 3-4 porsi bahkan lebih. Itu perut apa gentong? Gue pesen satu aja udah kenyang. Enak lah, recommended kalau lu ke Jogja mesti nyobain sate klatak!

Nah, habis itu besoknya baru gue sama temen-temen gue beneran ke ArtJog. Sebelum gue besoknya ngelanjutin perjalanan gue ke Kediri.

Ini foto-foto pas lagi ArtJog2013...


Ini bagian depan dari Taman Budaya. Emang sengaja disusun seng-seng
ini berbentuk sebuah kapal karena temanya kan maritim.
Pertama kali gue ngeliat susunan seng-seng ini gue ragu apa bener ini tempatnya, tapi setelah gue ngerti bahwa temanya adalah maritim gue jadi paham bahwa maksudnya adalah membuat Taman Budaya di dalamnya sebagai Kapal yang berisi karya-karya maritim. Di bagian halamannya juga dibuat sebuah Ambient Media ekor ikan paus. Semakin mengesankan bahwa Taman Budaya adalah sebuah Kapal diatas lautan.

Pas gue ketemu mereka, kita foto dulu di bagian depannya






Lucu ya....hahaha. Nah sekarang kita tengok bagian dalamnya...

Foto dulu begitu baru masuk

Ini penjelasan tentang tema yang diambil

Keren idenya out of the box. Mobil kodok terbalik bisa jadi perahu?

Ini sih aslinya dayung-dayung kecil itu bisa bergerak gitu. Tapi kami dilarang mengambil video.
Pake apa ya itu tenaganya? Baterai atau ada colokan listriknya? Gue gak merhatiin :/



Ingat film Ghost Ship?

Ini juga aslinya bisa bergerak gitu tapi...
"No videos!"
-___-

Go Go Power Rangers! (Ranger Merah) Sebenarnya gue bingung hubungannya
Dinosaurus sama maritim apaan ya? o.O 

Ini fantastis!

Wow! Big Foot!

Ini kerjaan Hesty kayak gini pasti hehehe





Lukisan lho

Ayo ini gambar apaan? Tebak... nanti gue kasih tahu jawabannya di bagian akhir hehe




Kedua note di atas adalah sebuah komentar dari...entah siapa. Tapi, isinya adalah buah-buah pikiran dari orang-orang yang protes akan ketidakadilan sosial. 



Note-note itu diikat di alat-alat musik ini. Meskipun menurut gue gak ada hubungannya sama tema maritim, tapi idenya unik. Gue pegang-pegang itu note supaya gue gampang bacanya...eh, tiba-tiba ada petugas di belakang yang ngasih tahu gue supaya jangan dipegang. Kita harus benar-benar menghargai karya seni.


Ini kayak foto-foto yang diambil berkali-kali lalu dijadiin satu dengan mengatur opaciti-nya.
Tapi gak tahu sih aslinya teknik pembuatannya gimana


Haha

Ini nih gue pernah lihat tutorialnya di buku Photoshop tapi gak gue baca juga gimana caranya.hehe

Perahu dari potongan buku-buku?! Wow! Motongnya pake apaan ya?

Keenam karya ini ditaruh di kamar tersendiri dan sepi. Rada eksklusif juga

Ini salah satunya kalau dilihat dari dekat
 Jadi keenam karya itu masing-masing mempunyai dua sisi. Sisi yang satu adalah sebuah ilustrasi dan sisi yang satu lagi berisi tulisan. Dan tulisan-tulisan itu bukanlah tulisan yang artinya manis, tapi kayak "Pencuri", "Pemerkosa", "Pembohong", dan sebagainya. Ilustrasinya juga menyeramkan.


Ini karya yang paling menyenangkan menurut gue. Semuanya bisa gerak!
Tapi sayang gak boleh diambil video. Jadi di samping dindingnya ada sebuah tombol
yang bisa diputar (mirip dengan pemutar kipas angin), dan itu menentukan lamanya karya ini bergerak.
Keren!

Hayo jangan buang sampah sembarangan, ntar lautnya kotor lho

Pernah baca komik "Omega" nggak? Kalau belum, coba baca,
ada karakternya yang mirip sama ini

Ini tirai kan?

Ups..salah! Ternyata itu kayu yang diukir mirip tirai!

Ini kain kanvas yang dibuat bergelembung dan membuat ilustrasi Dugong.
Gue gak tahu gimana cara buatnya

Nelayan dapat banyak ikan!


Ini rak-rak yang dilukis peta dunia dan berisi rempah-rempah

Ini rempah-rempahnya. Tiap rak berisi rempah khusus

Di belakangnya tepat ada tulisan(keterangan) tentang rempah apa ia sebenarnya.
Dan ada lubang untuk kita mencium baunya






Ini adalah karya stop motion. Yang ada di atas meja itu adalah benda-benda yang
dipakai dalam stop motion ini.

Suroboyo!






Ini gambar kepiting!
Jadi gitulah perjalanan gue di Jogja tahun ini. Besoknya gue lanjut ke Kediri...